Senin, 25 Februari 2019

Kerasnya hidup di NEGERI GINGSENG

Kerasnya Kehidupan Di Korea Selatan yang Ditulis Para User Quora! (Nggak Nyangka)!

kerasnya hidup di Korea Selatan
Korea-lover.com – Di layar kaca, kehidupan di Korea Selatan selalu menjadi impian kita semua ya… Jalanan yang bersih, transportasi umum, cafe berjejeran, street food yang lezat dan tentunya K-pop! Namun sayangnya ada sisi lain dari kerasnya kehidupan di Korea Selatan yang masih tidak kita ketahui.
Dilansir dari salah satu pemilik akun Quora, Christian Bergland dan yang lain menjawab cukup rinci soal kerasnya kehidupan di Korea Selatan sana. Awalnya ada seorang pengguna Quora lainnya yang menanyakan bagaimana rasanya hidup di sana. Pas banget! Pertanyaan ini langsung mendapat banyak respon, termasuk Christian Bergland. Tulisan ini nyatanya tidak semata-mata karena iseng, tapi ia tinggal di sana sehingga tahu sedikit banyak seluk beluk negara ini.

Kerasnya Kehidupan Di Korea Selatan yang Tak Pernah Kita Tahu

Korea Merupakan Kota yang Kepadatannya Sangat Tinggi

kerasnya hidup di Korea Selatan
Menurut Christian Bergland, Korea Selatan adalah salah satu negara dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia. Bayangkan saja, jalanannya saja sudah padat banget. Boro-boro yang lainnya.
Inilah yang menjadi kenyataan yang tidak kita tahu saat berkunjung ke sana. Kalau ingin tinggal di sana, sudah bisa dipastikan sangat mahal. Apa lagi soal apartemen. Sewa tempat tinggal di sana snagatlah mahal, bahkan menurutnya bisa menghabiskan ribuan dolar untuk apartemen dengan 1 kamar tidur. Itu pun kita harus berhemat tempat. Kalau lihat dari gambar yang ditunjukkan Christian, hidup di sana lebih mirip kos-kosan di perkotaan Indonesia ya. Jadi semua dimasukkan. Ya kamar, ya jadi mushalla, ya jadi dapur dsb.
Karena sewa dan harga property yang menjulang tinggi, makanya di sana warga Korea Selatan akan tinggal bersama orang tua untuk menghemat biaya hidup.
Kepadatan ini tidak hanya berefek pada harga sewa juga loh. Bahkan saat liburan. Bayangkan saja kalau mau liburan musim panas, kita ingin datang ke pantai atau ke kolam renang, deritanya bakal seperti ini :
kerasnya hidup di Korea Selatan
kerasnya hidup di Korea Selatan

Penampilan Segalanya

daftar artis korea
Sudah bukan hal yang aneh kalau penampilan menjadi sudut pandang berbeda di kalangan orang Korea Selatan. Makanya industri kosmetik di sana berkembang pesat.
Kalau di tempat kita, umur 17 tahun mungki hadiahnya cuma mau motor, game console atau lainnya. Tapi di Korea Selatan berbeda. Mereka lebih memilih operasi plastik demi mendapatkan masa depan yang cerah. Menurut Iris Tu di Quora, orang-orang di sana sangat mirip. Jadi sangat sulit dibedakan. Meskipun demikian, ia mengaku bisa belajar soal taste fashion orang Korea di sana.

Gender Memerankan Peran Dominan!

kerasnya hidup di Korea Selatan
Mirip seperti budaya kita, orang Korea Selatan masih mementingkan peran gender. Jadi seorang wanita di sana pastinya harus menikah dan merawat rumah tangga sebelum 30 tahun. Jika kalian memilih fokus pada karir, atau tidak ingin punya anak, tentu saja orang akan mencibir kalian.
Kerasnya kehidupan di Korea Selatan ini tidak berhenti di sini saja, bahkan anak laki-laki tertua berperan penting dalam keluarga. Mereka boleh membuat peraturan atau malah melanggarnya. Menurut Jeff Light ada banyak kekurangan dan kekerasan baik itu secara fisik dan emosional yang tidak kita tahu.
Disamping itu, pernikahan di sana rupanya juga berbeda dan memiliki tujuan. Jeff Light menyebutkan kalau pernikahan di Korea Selatan itu memiliki tujuan, misalnya supaya bisnis lancar. Jadi tidak heran bila setelah beberapa tahun menikah ada saja pasangan yang selingkuh.

Penuh Tekanan dengan Kompetisi yang ketat

kerasnya hidup di Korea Selatan
Albert Kim juga menulis jawaban di situs Quora. Ia dulunya lahir dan besar di Korea hingga saat sekolah menengah atas, ia pindah ke Kanada. Kerasnya hidup di Korea Selatan juga ia rasakan rupanya. Menurutnya, keompetisi di sana sangatlah ketat. Karena ketatnya kompetisi ini, ia bahkan menemukan sebuah ungkapan yang dia alami sejak kecil.
‘Jika kamu tidur lebihdari 3 jam, maka kamu pasti gagal’
Albert Kim menuliskan kalau kebiasaan ini sampai sekarang masih ada. Ia menduga hal ini akibat post-traumatic syndrome dimana ia akan sering terbangun sekitar 3 jam setelah tidur kemudian ia melakukan pekerjaan.
Satu hal yang ia sarankan saat ingin melebur di Korea Selatan. Kalau ingin dihormati, maka kuasailah satu bidang, maka mereka akan mengagumimu. Meskipun begitu, ia menggarisbawahi bahwa kompetisi ini terkadang juga perlu supaya berkembang.
Bersyukur kita hidup di negara yang ramah dan longgar seperti Indonesia. Kekaguman kita pada Korea Selatan memang sangat besar, tapi disisi lain kita harus memahami kerasnya kehidupan di Korea Selatan kalau ingin tinggal di sana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar